Tanggal
Praktikum : 29
April 2011
I.
Tujuan Praktikum
- Mempelajari
struktur umum akar monokotil
- Mempelajari
struktur umum akar dikotil muda dan dewasa
II.
Rumusan Pertanyaan Penelitian dan Hipotesis
Rumusan Pertanyaan
Adakah perbedaan anatomi akar
pada monokotil dan dikotil?
Hipotesis
Pada anatomi akar
dikotil dan monokotil terdapat perbedaan.
III.
Teori Dasar
Pada embrio tumbuhan spermatophyta akar primer terbentuk dari
meristem apeks akar. Pada dikotil dan gymnospermae, akar primer beserta akar
lateralnya bercabang-cabang membentuk sistem akar tunggang. Pada sistem akar
yang lain, pembentukan akar primer berlangsung singkat dan sistem akar
selanjutnya dibentuk oleh akar adventif yang tumbuh di pangkal batang. Sistem akar
seperti itu dinamakan sistem akar serabut dan khas pada monokotil.
Fungsi utama akar adalah melekatkan tumbuhan ke dalam tanah,
menyerap air dan garam-garam dari tanah selanjutnya diangkut ke bagian lain,
juga sebagai organ penyimpan cadangan makanan.
Susunan jaringan primer akar berturut-turut dari luar ke dalam
adalah epidermis (sistem jaringan dermal), korteks (sistem jaringan dasar) dan
silinder pembuluh (sistem jaringan pembuluh). Struktur lain yang juga termasuk
ke dalam jaringan primer akar adalah tudung akar.
Sel epidermis pada akar berdinding tipis. Epidermis pada akar muda
terspesialisasi sebagai jaringan penyerap air. Sebagian sel epidermis
berdiferensiasi menjadi rambut akar yang berfungsi untuk memperluas permukaan
absorbsi. Di samping itu epidermis yang berkutikula dapat berfungsi sebagai
jaringan protektif. Pada beberapa Orchidaceae dan Araceae, epidermis akar nafas
tersusun berlapis-lapis membentuk velamen. Peranan velamen adalah pelindung
mekanik dan untuk mereduksi hilangnya air dalam korteks.
Bagian korteks pada akar seringkali terdiri atas sel parenkim,
walaupun kadang-kadang terdapat sel-sel kolenkim dan sklerenkim. Ciri khas dari
korteks adalah adanya ruang antar sel, sehingga dapat berfungsi dalam transport
gas dan sebagai penampung oksigen yang diperlukan dalam respirasi. Plastida
yang terdapat dalam korteks biasanya mengandung butir pati sehingga berfungsi
juga sebagai penyimpan cadangan makanan. Lapisan sel pada bagian korteks
terluar dapat terdiferensiasi menjadi eksodermis. Sedangkan sel-sel pada
korteks bagian dalam dapat terdiferensiasi menjadi endodermis.
Eksodermis dapat tersusun atas beberapa lapis sel. Pada akar yang
tidak menanggalkan korteksnya, jika epidermis rusak eksodermis menggantikan
epidermis sebagai pelindung.
Pada akar, letak berkas xilem bergantian dengan berkas floem,
keseluruhannya tersusun dalam lingkaran. Bila tidak terdapat empulur, xilem
bersatu di bagian tengah. Jumlah xilem yang menjorok ke arah perisikel,
bervariasi, bila terdapat 2 berkas xilem dinamakan akar diark, bila ada 3
dinamakan triark, bila ada 4 disebut tetark dan sebagainya. Sel trakea yang
paling luar biasanya berdiameter lebih kecil dibandingkan dengan sel trakea di
bagian dalam. Protoxilem berkembang lebih dahulu dibandingkan dengan metra xilem,
dan arah pendewasaan sentripetalini disebut xilem ekssark.
Seperti juga xilem, arah pendewasaan floem pundari luar ke dalam,
karena protofloem berada di luar metafloem. Pada akar yang mengalami penebalan
sekunder, terdapat kambium antara xilem dan floem, sedangkan pada akar yang
tidak mengalami penebalan sekunder, tempatnya akan diisi oleh parenkim atau
skerenkim.
IV.
Alat Dan Bahan
Alat
|
Bahan
|
·
Cutter/silet
·
Kaca
objek dan penutup kaca objek
·
Mikroskop
cahaya dan/atau mikroskop binokuler
·
Pipet
tetes
·
Kamera
·
Buku
gambar dan alat tulis
|
·
Preparat
awetan Helianthus sp (bunga matahari) muda
·
Preparat
awetan Helianthus sp (bunga matahari)tua
·
Akar
anggrek
·
Air
|
V.
Langkah Kerja
- Amati
preparat melintang akar Helianthus sp muda (preparat awetan), Helianthus sp tua
(preparat awetan), dan sayatan melintang akar anggrek menggunakan mikroskop
dengan perbesaran kecil.
- Amati
struktur dan letak dari setiap jaringan yang menyusun akar, lalu buatlah sketsa
pola umum akar Helianthus sp muda (preparat awetan), Helianthus sp tua
(preparat awetan), dan sayatan melintang akar anggrek.
- Dengan
pembesaran tinggi, gambar secara detail satu sektor sayatan akar, meliputi
epidermis, eksodermis, parenkim korteks, endodermis, perisikel, floem primer,
kambium metaxilem dan protoxilem. Pada gamabar terlampir, nyatakan penebalan
dinding endodermis dengan sel peresap, gambar sel selubung pati dengan butir
tepungnya dan warnai setiap jaringan sesuai preparat. Lengkapi keterangan
gambar
VI. Hasil Pengamatan
a.
Preparat Helianthus t.s. old root
Hasil
pengamatan
|
Literature
|
Foto
hasil pengamatan
|
|
|
|
o Nama preparat : Preparat Helianthus t.s. old root
o Nama Latin
Helianthus annuus L.
o Nama
Indonesia : Bunga
Matahari
o Nama daerah :
Bunga matahari
o Reagen : -
o Perbesaran: 6 x 10
o Tanggal
praktikum : 29 april 2011
|
Klasifikasi
Kingdom:Plantae
Super Divisi:Spermatophyta
Divisi:Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Asterales
Famili: Asteraceae
Genus: Helianthus
Spesies: Helianthus annuus L.
|
Penjelasan:
Helianthus annuus L. Merupakan salah satu tumbuhan dikotil. Dimana dari preparat diatas
dapat dilihat berkas pembuluhnya melingkar.
|
|
|
|
|
b. Preparat Helianthus t.s.
old root
Hasil
pengamatan
|
Literature
|
Foto
hasil pengamatan
|
|
|
|
o Nama preparat : Preparat Helianthus t.s. old root
o Nama Latin
Helianthus annuus L.
o Nama
Indonesia : Bunga
Matahari
o Nama daerah :
Bunga matahari
o Reagen : -
o Perbesaran: 15 x 4
o Tanggal
praktikum : 29 april 2011
|
Klasifikasi
Kingdom:Plantae
Super Divisi:Spermatophyta
Divisi:Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Asterales
Famili: Asteraceae
Genus: Helianthus
Spesies: Helianthus annuus L.
|
Penjelasan:
Helianthus annuus L. Merupakan salah satu tumbuhan dikotil. Dimana dari preparat diatas
dapat dilihat berkas pembuluhnya melingkar. Dari preparat diatas juga
terlihata adanya akar lateral.
|
|
|
|
|
c. Sayatan melintang anggrek
Hasil
pengamatan
|
Literature
|
Foto
hasil pengamatan
|
|
|
|
o Nama preparat : Preparat Phalaenopsis
o Nama Latin : Phalaenopsis
o Nama
Indonesia : Bunga Anggrek
o Nama daerah :
Bunga Anggrek
o Reagen : -
o Perbesaran: 6 x 4
o Tanggal
praktikum : 29 april 2011
|
Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Sub Kelas: Liliidae
Ordo: Orchidales
Famili: Orchidaceae
Genus: Spathoglottis
Spesies: Spathoglottis sp.
|
Penjelasan:
Anggrek
merupakan salah satu tumbuhan monokotil. Pada anggrek terdapat ciri yang khas
yaitu adanya velamen yang berfungsi sebagai pelindung mekanik dan untuk
mereduksi hilangnya air dalam korteks. Bisa dilihat dalam gambar bahwa
velamen pada preparat anggrek ini terlihat jelas.
|
|
|
|
|
VII.
Pertanyaan Dan Jawaban
Pertanyaan
- Tentukan
perbedaan antar struktur akar Helianthus sp. muda dan dewasa berdasarkan
- Jumlah floem
- Struktur kambium
- Struktur xilem
- Struktur floem
- Adanya empulur dan dibatasi jari-jari empulur
2. Berdasarkan
pola akar helianthus sp. dan anggrek sebutkan persamaan dengan pola umum
monokotil.
Jawaban
1.
Perbedaan
struktur Helianthus muda dan dewasa:
- Struktur floem pada pengamatan Helianthus sp tua lebih
menyebar dan lebih banyak dibandingkan akar muda yang lebih teratur dan
sedikit.
- Untuk Helianthus muda kambium ada sehingga
tumbuhan ada pembesarn sekunder sedangkan untuk tumbuhan Helianthus yang
tua tidak ada.
- Struktur xilem akar Helianthus
sp tua tersebar pada samping-samping floem sedangkan struktur xylem akar Helianthus
sp muda menyatu dengan floem.
- Helianthus sp
muda teratur dan tersusun sedangkan Helianthus tua tersebar dan tidak
tersusun.
- Untuk Helianthus
sp tua empulur luas sedangkan yang muda sempit
2. Secara umum struktur anatomi akar
Helianthus sp dan anggrek serta akar tumbuhan monokotil itu memili kesamaan
yaitu dilihat dari luar ke dalam yaitu epidermis, korteks, endodermis, dan stele.
Yang membedakannya dapat dilihat dalam table dibawah:
Ciri umum Monokotil
|
Helianthus
|
Anggrek
|
|
Xilem di dalam floem diluar
|
|
|
|
|
Batas ujung akar dan kaliptra
|
|
|
|
|
|
VIII.
KESIMPULAN
terdapat perbedaan antara anatomi akar monokotil dengan akar dikotil.
IX.
DAFTAR PUSTAKA
Jane. B. Reece. 2003. BIOLOGI
Campbell. Erlangga : Jakarta
Mulyani, Sri. 2006. Anatomi
Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.
Tim dosen. 2010. Buku petunjuk praktikum Anatomi Tumbuhan.
UIN : Bandung
Tri wahyu agustina. 2010. Anatomi Tumbuhan. UIN : Bandung.
http://farm5.static.flickr.com/4020/4423443184_241b2683ee.jpg
http://parany.student.umm.ac.id/category/pengetahuan/
http://www.plantamor.com/index.php?plant=661