TANGGAL
PRAKTIKUM : 07 Mei dan 14 Mei 2012
JUDUL
PRAKTIKUM : Tata Cara
Menangani Drosophila,
Pengamatan Siklus
Hidup Drosophila,
Determinasi Drosophila, dan Pengenalan
Mutan
Drosophila
TUJUAN PRAKTIKUM :
·
Melakukan
pengamatan siklus hidup Drosophila
·
Membedakan
stadia telur-larva-pupa-imago dalam siklus hidup Drosophila
·
Membuat
kesimpulan tentang siklus hidup Drosophila
·
Membedakan
lalat jantan dan betina berdasarkan struktur tubuh dan ciri morfologinya
·
Mengidentifikasi
tipe-tipe mutan Drosophila berdasarkan
pengamatan fenotip morfologinya
I.
TEORI DASAR
Drosophila mudah ditemukan disekitar buah-buahan yang sudah matang atau makanan
yang mengalami fermentasi. Drosophila membutuhkan media yang tepat
supaya dapat hidup dan berkembang biak dengan baik. Untuk pemeliharaan Drosophila
dapat digunakan bermacam-macam medium mulai dari medium sederhana hingga medium
lengkap. (Tim Penyusun, 2012)
Drosophila adalah serangga
bersayap yang masuk ke ordo Diptera. Drosophilia ini
merupakan jenis serangga yang satu ordo dengan Drosophila ananase.
Spesies ini umumnya diketahui sebagai lalat buah umum dan merupakan organisme
yang paling banyak digunakan dalam penelitian genetika. (Borror, 1992).
Drosophila juga diklasifikasikan ke dalam sub ordo
Cyclophorpha (pengelompokan lalat yang pupanya terdapat kulit instar 3,
mempunyai jaw hooks) dan termasuk ke dalam seri Acaliptrata yaitu imago menetas
dengan keluar dari bagian anterior pupa (Wheeler, 1981)
Adapun
ciri umum dari Drosophila
melanogaster diantaranya:
1.
Warna
tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang.
2.
Berukuran
kecil, antara 3-5 mm.
3.
Urat
tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terinteruptus dekat dengan
tubuhnya.
4.
Sungut
(arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan.
5.
Crossvein
posterior umumnya lurus, tidak melengkung.
6.
Mata
majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah.
7.
Terdapat
mata oceli pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih kecil dibanding mata
majemuk.
8.
Thorax
berbulu-bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen lima dan
bergaris hitam.
9.
Sayap
panjang, berwarna transparan, dan posisi bermula dari thorax.
Drosophila ini memiliki siklus hidup yang sangat singkat, yaitu kurang lebih 14 hari.
Serangga ini akan kawin setelah berumur 8 jam. Dengan demikian lalat betina
dapat bertelur pada hari berikutnya. Seekor lalat betina menghasilkan telur
berkisar antara 50 – 57 telur dalam 10 hari telurnya berbentuk bulat memanjang
dengan ukuran 0,5 mm.Telur telur tersebut baru mengalami perkembangan setelah
kurang lebih 2 jam dan menetas menjadi larva. (Wildan, 1994)
Selanjutnya terjadi 4 kali pergantian sehingga mencapai stadium pupa. Pupa
akan menetas setelah 5-11 hari, tergantung kondisi lingkungan. Lalat
buah jantan mengenali pasangannya selain feromon juga melalui kilatan warna
tubuh dan pita atau bercak pada sayap. Lalat buah pada umumnya jarang di temui
pada pagi hari (saat matahari terbit), tetapi pada siang sampai sore hari
menjelang senja, lalat buah ini dapat di temui.
Sumber:
http://biology.kenyon.edu/courses/biol114/Chap13/fcycle2.gif
Gambar Siklus Hidup Drosophila
Lalat buah mempunyai empat stadium metamorfosis, yaitu telur, larva, pupa,
dan imago (serangga dewasa).
1.
Telur
Lalat buah betina meletakkan telur ke dalam buah dengan menusukkan ovipositornya (alat peletak telur).
Bekas tusukan itu ditandai adanya noda/titik hitam yang tidak terlalu jelas dan
hal ini merupakan gejala awal serangan lalat buah. Lalat buah betina mencari
buah yang sesuai untuk meletakkan telur dengan bantuan indera penciuman pada
antena dan indera mata. Proses ini juga dipengaruhi oleh pencernaan dan
penglihatan. Telur berwarna
putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan berkelompok 2—15 butir. Lalat
buah betina dapat meletakkan telur 1—40 butir/hari. Satu ekor betina B. Dorsalis dapat menghasilkan telur 1200-1500 butir. (Sarwono dkk, 1993)
2.
Larva
Larva berwarna putih keruh atau putih kekuningan, berbentuk bulat panjang
dengan salah satu ujungnya runcing. Larva lalat buah terdiri atas 3 bagian;
yaitu kepala, toraks (3 ruas), dan abdomen (8 ruas). Kepala berbentuk
runcing dengan dua buah bintik hitam yang jelas, mempunyai alat kait mulut.Stadia larva terdiri atas tiga
instar. Larva membuat saluran-saluran
di dalam buah dan mengisap cairan buah.
Larva
Drosophila berwarna putih, bersegmen,
berbentuk seperti cacing, dan menggali dengan mulut berwarna hitam di dekat
kepala. Untuk pernafasan pada trakea, terdapat sepasang spirakel yang keduanya
berada pada ujung anterior dan posterior (Silvia, 2003).
Saat
kutikula tidak lunak lagi, larva muda secara periodik berganti kulit untuk
mencapai ukuran dewasa. Kutikula lama dibuang dan integumen baru diperluas
dengan kecepatan makan yang tinggi. Selama periode pergantian kulit, larva
disebut instar. Instar pertama adalah larva sesudah menetas sampai pergantian
kulit pertama. Dan indikasi instar adalah ukuran larva dan jumlah gigi pada
mulut hitamnya. Sesudah pergantian kulit yang kedua, larva (instar ketiga)
makan hingga siap untuk membentuk pupa. Pada tahap terakhir, larva instar
ketiga merayap ke atas permukaan medium makanan ke tempat yang kering dan
berhenti bergerak.
3.
Pupa
Pupa (kepompong) berbentuk oval, warna kecoklatan, dan panjangnya 5
mm. Masa pupa adalah 4—10 hari dan setelah itu keluarlah serangga dewasa
(imago) lalat buah.
Pada Drosophila, destruksi sel-sel larva terjadi pada proses pergantian kulit (molting)
yang berlangsung empat kali dengan tiga stadia instar : dari larva instar 1 ke
instar II, dari larva instar II ke instar III, dari instar III ke pupa, dan
dari pupa ke imago (Ashburner, 1985).
4.
Imago
Imago lalat buah rata-rata berukuran 0,7 mm x 0,3 mm dan terdiri atas menjadi kepala, toraks
dada), dan abdomen. Toraks terdiri atas tiga ruas yaitu berwarna orange, merah
kecoklatan, coklat atau hitam, dan memiliki sepasang sayap. Pada abdomen umumnya terdapat dua pita melintang
dan satu pita membujur warna hitam atau bentuk huruf T dan kadang-kadang tidak jelas. Ujung
abdomen lalat betina lebih runcing dan mempunyai alat pelekat telur yang cukup
kuat untuk menembus kulit buah. (Suryo, 1996)
Adapun
ciri-ciri Dorsophila antara lain
warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian
belakang. Berukuran kecil antara 3-5 mm. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terputus dekat dengan
tubuhnya. Sungut arista umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 pecabangan.
Crossvein posterior umumnya lurus, tidak melengkung. Mata majemuk berbentuk
bulat agak elips dan berwarna merah. Terdapat mata oceli pada bagian atas
kepala dengan ukuran lebih kecil dibandinkan dengan mata majemuk. Thoraks berbulu-
bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen lima dan bergaris
hitam. Sayap panjang, berwarna transparent, dan posisi bermula di thoraks.
Drosophila
memiliki ciri morfologi yang berbeda antara jantan dan betinanya. Pada
Drosophila jantan Memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil bila dibandingkan
dengan yang betina. Memiliki 3 ruas dibagian abdomennya dan memiliki sisir
kelamin.Sedangkan pada yang betina ukuran relatif lebih besar, memiliki 6 ruas
pada bagian abdomen dan tidak memiliki sisir kelamin. Drosophila sp merupakan
hewan yang bersayap, dan berukuran kecil. Maka dari itu pengamatan morfologi
hewan ini bisa dengan menggunakan alat Bantu seperti LUV ataupun kaca pembesar
(Soemartomo, 1979)
Determinasi di
Indonesia tercatat sekitar 500 jenis Drosophila
dari family Drosophilidae, dan dipulau jawa terdapat sekitar 120 jenis Drosophila (wheeler, 1981),
sedangkan dibandung terdapat sekitar : 150 jenis Drosophila, beberapa
diantaranya belum dipertelakkan (Djoko T. Iskandar, 1987).
Drosophila
yang sering ditemukan di Indonesia dan Asia Tengara adalah jenis Drosophila annassae, D. kikkiwai, D.
Malerkotliana, D. Repleta, D. Hypocausta, D imigrans. Drosophila termasuk
phylum Arthropoda, kelas insect, ordo dipteral, sub ordo cyclorrharpa (pengelompokan
lalat yang pupanya terdapat pada kulit instar ketiga, mempunyai “jaw hooks”,
seri Acalyptra yaitu imago menetas keluar dari bagian anterior pupa). Ciri umum
Drosophila sp. Adalah sebagai berikut
:
1.
Berukuran
kecil, antara 3-5 mm
2.
Urat
tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terinteruptus
3.
Sungut
dan arista umumnya berbentuk bulu, mempunyai 7-12 percabangan
4.
Posterior
cross vein umumnya lurus, tidak melengkung
5.
Mata
berwarna merah
Pada
drosophila ditemukan 4 pasang kromosom.Pada lalat jantan dan lalat betina
umumnya adalah sama, tetapi ada sedikit perbedaan yaitu pada salah satu
kromosom jantan terdapat lengkungan seperti mata pancing. (Sepoetro.D, 1975)
Pada
Drosophila jantan dan betina dapat mudah dipisahkan dalam bentuk segmen-segmen
abdomen. Abdomen betina mempunyai ujung meruncing dan pola garis-garis yang
berbeda dari pada abdomen jantan.Kelamin lalat ditentukan sebagian oleh
kromosom X yang dimiliki individu. Normalnya lalat betina akan memiliki 2
kromosom X.Sedangkan lalat jantan hanya memiliki 1 kromosom X ditambah 1 Y
heterokromatik.Pada lalat buah kromosom Y tidak memiliki peranan penting dalam
penentuan jenis kelamin. Pada kromosom Drosophilla hanya sedikit gen aktif.
(Goodenough 1984)
Penampakan
morfologis dari mutan tersebut antara lain adalah dalam hal mata, sayap, warna
tubuh, dan rambut-rambut pada tubuh. Fenotip mutan yang mudah diamati melalui mata
drosophila adalah dalam hal warna dan ukuran dibandingkan tipe liar. Fenotip
mutan yang mudah diamati melalui sayap adalah dalam hal ukuran, posisi waktu
istirahat, pola venasi dan warnanya. (Tim Penyusun, 2012)
Laporan Praktikum Genetika Tata Cara Menangani Drosophila, Pengamatan Siklus Hidup Drosophila, Determinasi... by Nurlaela Pujianti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar