KEANEKARAGAMAN
MAKHLUK HIDUP
Tanggal Praktikum : 27 Februari 2012
Judul Praktikum :
Keanekaragaman Makhluk Hidup (Hewan, Tumbuhan, Manusia)
Tujuan Praktikum : * Mendeskripsikan hasil pengamatannya tentang
berbagai variasi pada hewan atau
tumbuhan
*
Menyimpulkan dan mengkombinasikan hasil
pengamatannya
*
Mengamati variasi sifat pada manusia, khususnya sifat-sifat fisik
(fenotip)
*
Membandingkan persamaan dan perbedaan sifat yang terbanyak dalam populasi
kelas.
A. Pendahuluan
Keanekaragaman adalah perbedaan diantara
makhluk hidup yang berbeda jenis dan sifatnya. Keanekaragaman makhluk terjadi
karena adanya perbedaan sifat, seperti ukuran, bentuk, warna, fungsi organ,
tempat hidup dan lain-lain. Keanekaragaman makhluk hidup sangat penting bagi
kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup. Suatu kelompok makhluk hidup yang
memiliki kelestarian tinggi, terdapat keanekaragaman yang tinggi. Sebaliknya
makhluk hidup yang memiliki tingkat kelestarian rendah, terdapat keanekaragaman
rendah dan terancam punah.
(http//zaifbio.wordpress.com./2010/02/11/keanekaragaman-mahkluk-hidup)
Keanekaragaman dikenal juga dengan istilah “variasi”. Ada
dua faktor penyebab keanekaragaman hayati, yaitu faktor genetik dan faktor
luar. Faktor genetik bersifat relatif konstan atau stabil pengaruhnya terhadap
morfologi organisme. Sebaliknya, faktor luar relatif stabil pengaruhnya
terhadap morfologi organisme. Lingkungan atau faktor eksternal seperti makanan,
suhu, cahaya matahari, kelembaban, curah hujan dan faktor lainnya bersama-sama
faktor menurun yang diwariskan dari kedua induknya sangat berpengaruh terhadap
fenotip suatu individu. Dengan demikian fenotip suatu individu merupakan hasil
interaksi antara genotip dengan lingkungannya. (Syamsuri.2002)
Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi
tiga tingkat, yaitu :
1. Keanekaragaman Gen, yaitu
keanekaragaman yang disebabkan oleh persamaan dan perbedaan susunan basa
nitrogen pada DNA setiap makhluk hidup. Ini menyebabkan terjadinya
keanekaragaman makhluk hidup dalam satu spesies atau yang biasa kita sebut
dengan variasi.
2. Keanekaragaman Jenis, yaitu
keanekaragaman yang disebabkan oleh persamaan dan perbedaan sifat atau ciri
antar spesies makhluk hidup. Ini menyebabkan terjadinya keanekaragaman makhluk
hidup antar spesies.
3. Kanekaragaman Ekosistem, yaitu
keanekaragaman yang disebabkan oleh persamaan dan perbedaan komponen abiotik
dan biotik di setiap wilayah, sehingga menyebabkan perbedaan interaksi makhluk
hidup yang berlanjut pada terjadinya perbedaan ekosistem.
Pada manusia, setiap sel somatik (semua sel selain sperma
dan ovum) memiliki 46 kromosom. Pengujian dengan mikroskop cahaya ke-46
kromosom manusia memperlihatkan bahwa ada dua untuk setiap jenisnya. Hal
ini terjadi jelas
pada saat kromosom-kromosom tersebut disusun ber
pasang-pasangan dimulai dari kromosom
terpanjang. Kromosom membentuk pasangan yang mempunyai panjang, posisi stromer,
dan pola pewarnaan yang sama (kromosom homolog). Ada satu pengecualian penting
terhadap aturan kromosom homolog ini untuk sel somatik manusia. Kedua kromosom
yang unik ini disebut sebagai X dan Y. wanita memiliki sepasang kromosom
homolog X (XX), tetapi pria memiliki sebuah kromosom X dan kromosom Y (XY).
Karena keduanya menentukan jenis kelamin suatu individu, maka kromosom X dan Y
dinamakan kromosom seks. Kromosom lainnya selain kromosom seksual dinamakan
autosom. Terjadinya pasangan kromosom homolog dalam kariotipe adalah
konsekuensi dari asas asal usul seksual kita. Kita mewarisi sebuah kromosom
dari setiap pasangan kromosom dari masing-masing orang tua. Dengan demikian
ke-46 kromosom dalam sel somatik sebenarnya adalah dua set yang amsing-masing
tersiri dari 23 kromosom. (Campbell.2004)
Keanekaragaman yang terjadi secara
alami adalah akibat adaptasi atau penyesuaian diri suatu individu dengan
lingkungan. Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak
(fenotip) suatu individu disamping ditentukan oleh factor genetiknya (genotif).
DOWNLOAD FILE DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar